Friday, 3 November 2017

PERKEMBANGAN ANAK

  1. Pengertian Perkembangan
Pengertian perkembangan menurut para ahli :
·         Menurut E.B. Harlock, perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman dan terdiri atas serangkaian perubahan yang bersifat kuantitatif.
·         Menurut McLeod, perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju.
·         Menurut Sentrok Yussen, perkembangan adalah pola perkembangan individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi.
·         Menurut Dictionary of Psichology dan The Penguin Dictionary, peekembangan adalah tahapan-tahapan yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organisme lain tanpa membeda-bedakan aspek-aspek yang terdapat dalam diri organisme-organisme tersebut.[[1]]
·         Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perkembangan adalah perihal berkembang. Dan kata berkembang memiliki arti mekar, terbuka :menjadi besar, luas dan banyak serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan dan sebagainya.[[2]]


Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan Perkembangan adalah suatu proses yang berkesinambungan dengan menyempurnakan funsi psikologi yang disandang oleh organ fisik, tetapi sering kali muncul pada kecepatan yang bervariasi.

B. Tahap-Tahap Perkembangan Anak
  1. Masa Pranatal
a.       Masa Midigah/Embrio : konsepsi – 8 minggu
b.      Masa janin/fetus : 9 minggu - lahir
  1. Masa bayi : usia 0 - 1 tahun
a.       Masa Neonatal : usia 0 - 28 hari
    • Masa neonatal dini : 0 -7 hari
    • Masa neonatal lanjut : 8 – 28 hari
b.      Masa pasca neonatal : 29 hari-1tahun
  1. Masa Prasekolah : usia 1 - 6 tahun
  2. Masa Sekolah : usia 6 - 18/20 tahun
a.       Masa pra remaja : usia 6 – 10 tahun
b.      Masa remaja :
·         Masa remaja dini
§  Wanita : usia 8 - 13 tahun
§  Pria : usia 10 – 15 tahun
·         Masa remaja lanjut
§  Wanita : usia 13 – 18 tahun
§  Pria : usia 15 – 20 tahun.[[3]]
C. Aspek Aspek dalam Perkembangan Anak
1.      Perkembangan Kognitif Anak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kognitif adalah berhubungan dengan atau melibatkan kognisi, adapun kognisi yaitu kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan (termasuk kesadaran, perasaan, dsb) atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman sendiri.[[4]]
Sehingga dapat disimpulkan perkembangan kognitif yaitu perkembangan yang melibatkan proses memperoleh pengetahuan atau mengenali sesuatu melalui diri sendiri.
2.      Perkembangan Motorik Anak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motorik adalah bersangkutan dengan penggerak,[[5]] sehingga yang dimaksut perkembangan motorik yaitu Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord.
Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus.
§  Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.[[6]]
§  motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya.[[7]]
3.      Perkembangan Bahasa Anak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah istem lambang bunyi yg arbitrer, yg digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.[[8]]
Bahasa adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan perasaan scseorang disimbolisasikan agar dapat mcnyampaikan arti kepada orang lain. Oleh karera itu, perkembangan bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu bertutur kata.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan perkembangan bahasa yaitu perkembangan dimana anak sedikitdemi sesikit mulai beruasaha untuk berkomunikasi yaitu kemampuan untuk merespon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.
4.      Perkembangan Fisik Anak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fisik adalah jasmani dan badan.[[9]]
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat           aspek,yaitu:
·    Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi;
·    Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik;
·    Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis;
·    Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.
Awal dari perkembangan pribadi seseorang asasnya bersifat biologis. Dalam taraf-taraf perkembangan selanjutnya, normlitas dari konstitusi, struktur dan kondisi talian dengan masalah Body-Image, self-concept, self-esteem dan rasa harga dirinya.
Faktor Perkembangan Fisik
-     Keturunan (genetik)
-     Lingkungan
-     Gizi
-     Gangguan emosional (produksi adrenalin steroid yang berlebihan)
-    Faktor Sebelum Lahir (Kekurangan nutrisi & vitamin)
-    Faktor ketika lahir (pendarahan yang disebabkan oleh tekanan dari dinding rahim)
-    Faktor Sesudah Lahir (Pengalaman traumatik pada kepala)
-    Faktor Psikologis :
5.      Perkembangan Sosial Anak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sosial adalah berkenaan dengan masyarakat.[[10]] Dalam hal ini perekembangan lebih ditekankan bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain, baik itu orangtua, saudara maupun tetangga.
Pada masa anak menurut Syamsu Yusuf, bentuk-bentuk prilaku sosial itu adalah sebagai berikut :
a) Pembangkangan (negativisme), yaitu bentuk tingkah laku melawan.
b) Agresi (Agresion), yaitu perilaku menyerang balik secara verbal dan non vernbal
c) Berselisih atau bertengkar (quarelling), terjadi apabila anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap dan perilaku anak lain.
d) Menggoda (teasing), yaitu sebagai bentuk lain dari agresif.
e) Persaingan (rivally)
                        Faktor faktor ayng mempengaruhi perkembangan sosial anak usia dini
1. Pengaruh orang tua
Tidak dapat diragukan lagi bahwa orang tua sangat mempengaruhi perkembangan tingkah laku sosial anak. Hubungan yang mendalam dan akrab besar pengaruhnya terhadap proses sosialisasi remaja. Namun karena remaja menjadi mandiri dan tidak mau lagi banyak diatur, serta dituntut patuh oleh orang tua dalam kehidupan sosial, maka terjadi konflik antara orang tua dan remaja. Senarnya hal ini tidak perlu terjadi kalau orang tua memberi kesempatan untuk mengambil keputusan tentang hubungan sosialnya seperti menentukan teman, anggota kelompok dan berbagai dalam kehidupan sosialnya.
2. Kematangan
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisikdan psikis. Untuk mampu mempertimbangkan dalam proses sosial memberikan dan menerima pendapat orang lain. memerlukan kematangan intelektual dan emosional.  Disamping itu kemampuan berbahasa ikut pula menenuntukan.
3. Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak bukan sebagai anak yang independen akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu, “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya akan memperhitungkan norma yang berlaku didalam keluarganya.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif akan memberi warna kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang.
5. Kapasitas mental : emosi dan intelegensi
Berpikir berarti meletakkan hubungan antar bagian pengetshusn ysng diperoleh manusia. Kemampuan berpikir mempenagruhi kemampuan belajar, memecahkan masalah , dan berbahasa. Perkembangan emosi seperti yang telah diuraikan di bab pertama, berpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa tinggi, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat  menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.

6.      Perkembangan Emosional Anak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, emosional adalah menyentuh perasaan; mengharukan.[[11]] Perkembangan emosional anak yaitu dimana perasaan yang dimiliki anak berkembang.  

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi
Secara umum perkembangan emosi dipengaruhi oleh kematangan dan belajar anak.
Adapan metode belajar yang menunjang perkembangan emosi anak :
a. Belajar dengan coba–coba
Anak belajar dengan coba – coba untuk mengekspresikan emosinya dengan bentuk perilaku yang memberikan pemuasan sedikit atau sama sekali tidak memberikan kepuasan.
b. Belajar dengan cara meniru
Dengan cara meniru dan mengamati hal – hal yang membangkitkan emosi orang lain, maka anak- anak akan mendapat reaksi untuk mengikuti emosi itu.
c. Belajar dengan mempersamakan diri
Anak hanya meniru emosi orang yang dianggap sama karakternya dengan dirinya.
d. Belajar melalui pengondisian
Dengan metode ini,objek situasi yangmulanya gagal memancing reaksi emosional kemudian berhasil dengan cara asosiasi. Pengondisian terjadi dengan mudah dan cepat pada tahun – tahun awal kehidupan karena anak kecil kurang mampu menalar, mengenal betapa tidak rasionalnya reaksi mereka.
e. Belajar di bawah bimbingan dan pengawasan
Anak diajarkan cara bereaksi yang dapat diterima jika suatu emosi terangsang. Dengan pelatihan, anak-anak dirangsang untuk bereaksi terhadap rangsangan yang biasanya membangkitkan emosi yang menyenangkan dan di cegah agar tidak bereaksi emosional terhadap rangsagan yang membangkitkan emosi yang tidak menyenangkan.


  1. Masalah Yang Terjadi Dalam Perkembangan Anak
Masalah Perkembangan Pada Masa Kanak-Kanak :
1. Disleksia
Disleksia adalah gangguan perkembangan pada otak sejak lahir  ditandai dengan ketidakmampuan belajar anak di usia sekolah dalam hal membaca dan menulis, atau ketidakmampuan belajar terutama mengenai bahasa yang mempengaruhi kemampuan mempelajari kata-kata, membaca dan menulis meskipun anak memiliki tingkat kecerdasan rata-rata, memiliki kesempatan pendidikan yang cukup serta memiliki penglihatan dan pendengaran yang normal.
Penyebab
Kelainan otak bawaan sejak lahir disebabkan perkembangan otak pada masa janin yang mengalami hambatan/gangguan.
Penanganan :
1) Manajemen kelas kecil, misal 10 anak dengan 2 orang pembimbing.
2) Pendekatan multisensory. Agar siswa lebih mudah memahami pelajaran, guru menyampaikan materi melalui berbagai indra ( penglihatan, pendengaran, sentuhan, pengamatan langsung).
3) Ukuran huruf-huruf yang besar. Dalam pelajaran membaca, huruf dibuat dalam ukuran besar dan diberi tanda khusus, misal huruf “b” warna merah, huruf “d” warna hijau.
4)Fokus step by step. Dalam pelajaran membaca dan menulis, fokuskan pada satu huruf dahulu secara berulang-ulang, setelah anak bisa mengingat dan menuliskannya kembali tanpa ada kesalahan baru berpindah pada huruf berikutnya.
5) Membaca Teknis. Memulai pelajaran dari hal yang sudah dikuasai siswa, membaca bacaan bergambar dan menjawab pertanyaan dari bacaan tersebut, membedakan huruf “b” dan “d” dengan tangan kanan dan tangan kiri, di kelas formal beri kesempatan siswa dengan disleksia mendapat giliran membaca paling akhir dari teman-temannya.
6)Kegiatan ekstrakurikuler. Dalam hal ini dikhususkan pada pelajaran membaca, menulis dan berhitung untuk meminimalisir kesulitan belajar siswa.
7) Pelatihan keterampilan sosial. Hal ini untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap diri sendiri dan lingkungan sosialnya, siswa juga diarahkan untuk memahami kesulitan belajar yang ia hadapi serta cara-cara mengatasinya.
8)Bantuan ahli terapi.
2. Phobia Sosial
Phobia sosial adalah gangguan perkembangan sosial anak dimana anak berada dalam  kondisi irasional yaitu kecemasan yang berlebihan ketika berinteraksi dengan lingkungan sosial.
Penyebab
1) Pola asuh yang salah sehingga perkembangan kemandirian sosialnya terhambat, misal orang tua dengan pengasuhan yang otoriter, atau overprotektif.
2)  Trauma
3)  Genetik/bawaan dari lahir
Yaitu pada masa janin perkembangan otak anak tidak normal, terdapat kelebihan pada otak bagian kanan (amygdala) yang berperan mengontrol rasa takut. Respon tersebut menimbulkan reaksi fisik saat anak berinteraksi, misal pusing, mual, sakit perut, keringat dingin. Reaksi fisik  tersebut dipicu oleh adanya overaktif pada system saraf otonom yang mengatur system saraf denyut jantung.
Penanganan
1) Mengevaluasi pola asuh. Idealnya orang tua bersikap demokratis, tetap memegang kendali namun tetap memberikan kebebasan anak berpendapat.
2) Agenda sosialisasi. Masukkan jadwal sosialisasi dalam jadwal kegiatan anak. Anak sebaiknya tidak teralu disibukkan dengan les privat sehingga membuat ia lupa bermain dengan teman-temannya. Pastikan anak mempunyai waktu untuk menambah koleksi teman dan berinteraksi dengan teman lama.
3) Kenalkan anak pada beragam karakter. Hal ini dapat dilakukan dengan membacakan cerita fiksi, mengenalnya tokok-tokoh yang ada  didalam cerita tersebut, atau bisa juga menceritakan pengalaman berteman guru/orang tua kemudian membiarkan anak memperlajari tokoh-tokoh yang diceritakan dan minta anak untuk menceritakan  kembali  apa yang ia dengar dan pahami dari karakter tokoh-tokoh tersebut.
4) Bermain peran. Hal ini untuk melatih anak komunikasi interpersonal. Misal, bermain telpon-telponan, guru/oarngtua sebagai penelpon, anak sebagai penerima. Atau bermain dengan bertamu kerumah tetangga, guru/orangtua sebagai tuan rumah, anak sebagai tetangga yang berkunjung.
5) Sering mengajak anak silaturahim kekerabat, sepupu, tetangga, bermain di taman bermain dan tempat keramaian lain.
3.    Hiperaktivitas
        Hiperaktivitas adalah suatu gangguan perkembangan pada tingkat aktivitas anak, dimana anak memiliki aktivitas yang berlebihan (tinggi), ata suatu pola perilaku anak yang menyebabkan sikap anak tidak mau diam, tidak bisa focus perhatian dan impulsive (semaunya sendiri). Anak hiperaktif cenderung selalu bergerak dan tidak bisa tenang.
Penyebab
1) Gangguan perkembangan otak pada masa janin di akibatkan keracunan kehamilan
2) Keracunan timbal yang parah pada masa kanak-kanak, menyebabkan gangguan proses perkembangan otak ditandai dengan kesulitan konsentrasi dan hiperaktif. Sumber produksi timbal yaitu batu battery,asap kendaraan, cat rumah yang sudah tua, bengkel produksi mobil bekas.
3) Infeksi Telinga, yang menyebakan lemahnya pendengaran sehingga perkembangan bahasa lamban dan perilaku menjadi hiperaktif.
4)  Disfungsi neurologis, dengan gejala utama tidak bisa memusatkan perhatian.
Penanganan
1. Bimbinglah anak hiperaktif menemukan keunggulan dan kekuatan. Hal ini bertujuan agar mereka  terlatih menghargai diri pribadi yang memiliki keunikan yaitu kelebihan dan kekurangan.
2. Ajarkan disiplin. Disipilin yang tinggi pada anak hiperaktif penting agar ia dapat mengatur dirinya dengan baik.
3. Jangan menghukum.  Perilaku hiperaktif anak bukanlah suatu kesalahan yang disengaja, tetapi karena perkembangan otaknya tak sempurna, dan ia tidak perlu dihukum.
4 Salurkan ke-agresifan anak. Libatkan dan ikutsertakan anak dalam kegiatan olahraga dan kegiatan di luar ruangan.
5. Jangan memberi label. Jangan member label anak hiperaktfi dengan kata-kata “nakal/bodoh/malas”, karena pada akhirnya ia akan berperilaku seperti yang dilabelkan kepadanya, bantu anak menyelesaikan permasalahannya.
6. Pengulangan . Teruslah mengulang   hal-hal yang dengan cepat dapat dipelajari dan diingat oleh anak.
7. Perbanyak komunikasi. Jika pada anak normal hanya berkomunikasi pada saat tertentu, maka pada anak hiperaktif  harus berkomunikasi lebih sering.
8.Pengawasan. Lakukan pengawasan gerakan anak yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. 
Masalah Perkembangan Pada Masa Remaja (  SLTP & SLTA)
1.      Perkembangan Ciri Sekunder Yang Tertunda / Terhambat.
Defenisi
·         Suatu kondisi dimana ciri sekunder pada ramaja terlambat perkembangannya, yang menyebabkan ketidakpuasan remaja akan body image.
·         Pada remaja yang  melewati masa puber (masa remaja awal) dan akhir masa puber (masa remaja akhir), permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan/keprihatinan mereka dengan keadaan fisik yang tidak berkembang secara proporsional sesuai dengan usia remaja pada umumnya atau tidak berkembang sesuai dengan fisik ideal yang mereka inginkan.
·         Remaja dengan permasalahan ini seringkali membandingkan dirinya dengan fisik orang lain ataupun fisik artis/aktor idola mereka, dalam hal ini terfokus pada pinggul, pantat, perut, paha dan payudara (remaja perempuan) dan kumis, jakun, jenggot dan otot kekar (pada remaja laki-laki).
Akibat pada remaja
   1.   Kepercayaan diri remaja menurun
   2.   Distress emosi
   3.   Pikiran yang berlebihan tentang penampilan
   4.   Depresi
   5.   Perilaku makan yang malapdativ, berlanjut ke anoreksia
   6.   Menurunnya nilai akademik di sekolah

      Penanganan
   1.Bagi orang tua, penting mempertahankan agar anak remajanya selalu dalam keadaan sehat, dan terpenuhi kebutuhan akan gizi seimbang.
   2.Memberikan pemahaman kepada anak tentang proses kematangan pada anak seusianya dan hal-hal yang dapat menghambat kematangan tersebut bukanlah suatu yang memalukan /menakutkan, sehingga ia tidak membayangkan terus-menerus bahwa ada suatu kesalahan pada dirinya bilamana ia berbeda dengan teman-temannya.
   3.Bimbing anak menggali potensi diri, yang bisa menjadi keunggulan dalam hal yang lain sehingga ia tidak merasa malu akan penampilan, misal prestasi akademik, prestasi olahraga, perstasi seni, dan lain-lain.
   4.Membantu anak memperbaiki penampilan diri.
   5.Menjelaskan pada anak bahwa setiap individu itu unik, berbeda dan mempunyai karakteristik masing-masing yang bisa di unggulkan.


2.   Keterlambatan Mencapai Tahap Perkembangan Kognitif Operasional Formal
Defenisi
·         Merupakan suatu perilaku ketidakmampuan remaja dalam mencapai tahap perkembangan   operasional  formal yaitu kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.
·         Sebagian remaja masih berada pada pada tahap perkembangan berpikir sebelumnya yaitu tahapan operasional kongkrit, dimana pola pikir yang digunakan masih sangat sederhana, dan belum mampu melihat masalah dari berbagai dimensi.
·         Jika keterlambatan perkembangan tahapan ini tidak dilatih/diperbaiki maka akan berlanjut hingga dewasa, dimana seseorang tidak mempunyai keterampilan berfikir dan masih menggunakan penalaran dari operasional kongkrit.
·         Masalah pola pikir ini sering terjadi pada remaja-remaja di negara berkembang dan negara terbelakang.
                 
Penyebab
1.   Pola asuh orang tua yang cenderung masih memperlakukan remaja sebagai anak-anak, sehingga remaja tidak memiliki keleluasan dalam memenuhi tugas perkembangan sesuai dengan usia dan mentalnya
2.   Sistem pendidikan yang selalu menggunakan metode satu arah ( ceramah), tidak melatih anak berpikir dan berpendapat.
3.   Kurangnya perhatian guru dan orang tua pada tahap perkembangan berpikir remaja.
Penangangan
1. Pentingnya memberikan pemahaman kepada anak tentang tugas-tugas perkembangan pada remaja secara normal dan memotivasinya untuk mencapai hal itu.
2.Mendorong anak untuk bercita-cita secara realistik, dan tidak kecewa akan prestasi yang telah dicapai tetapi berusaha memperbaikinya
3.Ajak remaja berdiskusi tentang banyak hal, mempelajari dan mengembangkan konsep-konsep sederhana menjadi lebih komplit, hargai perbedaan perndapatnya.
4.Libatkan remaja dalam menyelesaikan suatu permasalahan, biarkan ia berfikir secara bebas hargai ide dan pendapatnya, meskipun ide tersebut tidak realistik untuk diterapkan dan tidak ada hasil yang siginifikan bila ide tersebut dilaksanakan.[[12]]




[1] http://dilihatya.com/2401/ Senin,22 Desember, pukul 21:43 wib
[2]  Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 2007, Hlm. 538
[3] dr.Soetjiningsih,SpAK, Tumbuh Kembang Anak.Jakarta,ECG,1995, hlm. 17
[4] Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 2007, Hlm. 579
[5] Ibid. Hlm. 756
[6] dr.Soetjiningsih,SpAK, Tumbuh Kembang Anak.Jakarta,ECG,1995,Hlm. 30
[7] Ibid. Hlm. 29
[8] Tim Penyusun Pusat Bahasa, Op.Cit, Hlm. 88

[9] Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 2007, Hlm. 317
[10] Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 2007, Hlm. 1085
[11] Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 2007, Hlm. 298
[12] https://bidansmart.wordpress.com/2010/03/15/masalah-perkembangan-pada-anak-remaja-dan-dewasa-awal/

Pikiran Negatif vs Pikiran Positif

Berpikir negatif bukanlah sikap yang harus kita miliki dalam kehidupan kita.Berpikir negatif pada orang bisa saja menyakiti orang itu walaupun mungkin kalian tidak berniat menyakitinya dan berpikir negatif juga dapat merugikan diri kalian sendiri.
Seseorang yang selalu berpikiran negatif terhadap orang lain akan membuat pikiran negatif tersebut tertanam dalam otaknya, itu dapat berakibat buruk. Itu terjadi karena seseoarang tersebut akan selalu berpikir bahwa  orang lain tersebut akan selau melakukan hal yang negatif. Walaupun orang lain tersebut telah dan akan melakukan hal yang positif, tapi karena pemikiran seseorang tersebut telah tertanam bahwa orang tersebut hanya melakukan hal yang negatif maka hal positif tersebut akan tetap terlihat negatif. Dan seseorang yang selalu berfikir negatif pada orang lain akan berpikir bahwa ia selalu melakukan hal positif dan saat ia melakukan hal yang negatif dan orang lain mengingatkannya maka yang terjadi seseorang tersebut berpikir bahwa orang lain itu hanya merasa iri padanya dan itu membuat sifat buruk yang lainpun muncul.  
Maka dari itu janganlah berpikir negatif terhadap orang lain, dan akan lebih baik jika kita selalu bepikir positif pada orang lain karena kita juga nanti yang akan mendapatkan hal positif itu, amien :D

Ide Pokok dan Penjelas dalam Bahasa Indonesia


Pengertian Ide Pokok dan Penjelas
          
1.   Gagasan pokok atau ide pokok kalimat
Gagasan pokok/ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf. Ide pokok inilah yang kemudian dikembangkan lagi oleh ide pendukung/penjelas sehingga menjadi paragraf yang utuh. Gagasan pokok/ide pokok adalah sebagai gagasan yang menentukan bermakna tidaknya suatu kalimat. Kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok paragraf di sebut Kalimat utama / kalimat pokok
Syarat Membuat Paragraf yang baik
 Dalam satu paragraf hanya terdapat satu ide pokok / Gagasan utama. Ide pokok di lanjutkan dengan ide pendukung/penjelas. Antara kalimat yang satu dan yang lain saling berhubungan (Koherensi), sehingga tidak terdapat kalimat yang sumbang yang tidak berhubungan dengan ide pokok.
     Cara Menentukan Ide Pokok/Gagasan Utama Paragraf
Untuk menentukan ide pokok/gagasan utama yang terdapat dalam sebuah paragraf kita harus memahami terlebih dahulu pola paragraf yang digunakan, setelah itu baru kita bisa menentukan ide pokoknya.

Menentukan Ide Pokok Berdasarkan Letak Kalimat Utama

> Paragraf Deduktif          : Kalimat utama terletak di awal paragraf
> Paragraf Induktif           : Kalimat utama terletak di akhir paragraf
> Paragraf Campuran       : Kalimat utama terletak di awal dan akhir paragraf
> Paragraf Ineratif          : Pikiran utama menyebar pada paragraf yang tidak memiliki kalimat utama.
2. Ide penjelas
Ide penjelas = Gagasan penjelas = Supporting ide
Gagasan yang berfungsi menjelaskan gagasan pokok.
Kalimat penjelas adalah kalimat yang menjelaskan kalimat pokok
Variasi ide penjelas
> Kontras
Perbedaan antara sejumlah ide penjelas diuraikan, dan kriteria pembedanya diungkapkan dalam ide pokok
> Kronologis
Setiap ide penjelas adalah gejala yang berurutan, dan ide pokoknya mengungkapkan kurun waktu tertentu
> Proses
Setiap ide penjelas adalah penjelasan tahap – tahap yang harus di mulai sedangkan ide pokoknya hanya tahap –  tahapnya saja

Ide pokok dalam paragraf

 1. Paragraf  Deduktif
Pada paragraf deduktif kalimat utama terletak di awal paragraf. Gagasan pokok / kalimat utama dinyatakan lebih dahulu baru diikuti kalimat penjelas.
Contoh:
1. Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta.lima
> Kalimat utama            : ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta
> Ide pokok                   : penyebab kemacetan di Jakarta
> Kalimat penjelas         : (apa yang menyebabkan kemacetan di Jakarta)
1)      Jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan.
2)      Kedisiplinan pengendara sangat minim
3)      Banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas
4)      Kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas
2. Seseorang akan diuji dengan apa yang ia memiliki. Ketika ia memiliki ilmu, maka dia akan diuji dengan ilmu tersebut sejauh mana ilmu itu bermanfaat. Ketika seseorang mempunyai harta maka dia akan diuji dengan sejauh mana ia mampu mendistribusikan hartanya kepada orang lain.
> Kalimat utamanya       : Seseorang diuji dengan apa yang ia miliki.
> Ide pokoknya : ujian untuk seseorang  (atau bisa juga ujian untuk seorang manusia). 
> Kalimat penjelas         : (hal hal yang menjadi ujian)
1) Ketika ia memiliki ilmu, maka dia akan diuji dengan ilmu tersebut sejauh mana ilmu itu bermanfaat
2) Ketika seseorang mempunyai harta maka dia akan diuji dengan sejauh mana ia mampu mendistribusikan hartanya kepada orang lain.

2. Paragraf Induktif
Pada paragraf induktif kalimat utama terletak di akhir paragraf. Kalimat penjelas disampaikan lebih dahulu, baru kalimat utama.
Contoh :
Peremajaan pohon durian semula dilakukan dengan teknik satu pohon. Satu cabang diujung batang disisakan untuk tempat tumbuh tunas baru. Ternyata hal ini mempunyai banyak kekurangan. Selain mudah tumbang juga lama berbuah. Setelah mencoba teknik tiga batang diperoleh hasil bahwa pohon lebih kokoh, cepat berbuah, banyak tunas, dan buahnya banyak. Sehingga teknik peremajaan tiga pohon atau menara kaki tiga menjadi pilihan terbaik saat ini.
> Kalimat utama             : Sehingga teknik peremajaan tiga pohon atau menara kaki tiga menjadi pilihan terbaik saat ini.
> Ide pokok                    : teknik peremajaan tiga pohon menjadi pilihan terbaik
> Kalimat penjelas          : (kenapa teknik peremajaan tiga pohon menjadi pilihan terbaik?)
1)      Dengan teknik tiga batang diperolehhasil bahwa pohon lebih kokoh, cepat berbuah, banyak tunas, dan buahnya banyak
 (1) Ini adalah pelajaran yang mesti diketahui setiap orang tua. Doa mereka sungguh ajaib jika itu ditujukan pada anak-anak mereka. Jika orang tua ingin anaknya menjadi saleh dan baik, maka doakanlah mereka karena doa orang tua adalah doa yang mudah diijabahi. Jika orang tua mendoakan jelek pada anaknya, maka itu pun akan terkabulkan. Jadi, orang tua mesti hati-hati dalam mendoakan anaknya.
(2) Orang yang sekali melakukan dosa dan ia enggan bertobat, maka ia akan tergoda untuk melakukan yang kedua kali, ketiga kali, dan seterusnya. Lalu dosa-dosanya itu akan semakin bertumpuk-tumpuk sehingga mengalahkan amal baiknya. Ibarat racun dalam tubuh, dosanya akan menggerogoti kesehatannya dari ke hari, sehingga tubuhnya kian lemah dan penuh penyakit. Sesungguhnya dosa besar maupun kecil bila dilakukan secara terus-menerus akan berdampak sangat buruk bagi pelakunya.
> Kalimat utama paragraf (1) adalah Jadi, orang tua mesti hati-hati dalam mendoakan anaknya.
> Ide pokoknya adalah  hati-hati mendoakan anak
> Paragraf  (2) kalimat utamanya adalah Sesungguhnya dosa besar maupun kecil bila dilakukan secara terus menerus akan berdampak sangat buruk bagi jiwa dan raga pelakunya.
> Ide pokoknya adalah dampak buruk dosa.

3. Paragraf Campuran ( Induktif-Deduktif)
adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan kalimat utama dan diakhiri pula dengan kalimat utama. Kalimat utama yang terletak diakhir paragraf merupakan penegasan dari kalimat di awal paragraf.
Contoh Paragraf Campuran:
Hasil penelitian mengungapkan bahwa tingginya kolestrol merupakan faktor resiko seseorang untuk menderita penyakit jantung koroner. Sebenarnya, banyak faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya kolesterol, tetapi yang dianggap paling besar perannya dalam masalah tersebut adalah tingginya konsumsi lemak serta kandungan konsumsi asam lemaknya. Dalam hal ini minyak goreng merupakan sumber lemak yang tidak baik. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
> Kalimat utama              :
1)       Dan
2)       Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner
> Ide pokok                    : kolestrol penyebab utama penyakit jantung koroner
> Kalimat penjelas          : (apa faktor yang menyebabkan kolestrol menjadi penyebab utama penyakit jantung?)
1)      faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya kolesterol, tetapi yang dianggap paling besar perannya dalam masalah tersebut adalah tingginya konsumsi lemak serta kandungan konsumsi asam lemaknya
2)      minyak goreng merupakan sumber lemak yang tidak baik

4. Paragraf ineratif
adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak ditengah-tengah paragraf.
Contoh:
Bencana gempa bumi dan tsunami melanda Aceh. Selain itu, gempa bumi juga melanda kota Yogyakarta dan kota lainnya. Banjir terjadi di kota Jakarta. Beberapa kapal hilang dan tenggelam di perairan. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Berbagai bencana atau musibah yang berkaitan dengan virus penyakit juga melanda dan menelan korban yang tidak sedikit.
> Kalimat utama            : Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana
> Ide pokok                   : Indonesia ditimpa banyak musibah dan bencana
> Kalimat penjelas         : (apa musibah dan bencana yang ditimpa indonesia)
1)      Bencana gempa bumi dan tsunami melanda Aceh
2)      kota
3)      kota
4)      Beberapa kapal hilang dan tenggelam di perairan
5)      Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa
6)      Berbagai bencana atau musibah yang berkaitan dengan virus penyakit juga melanda dan menelan korban yang tidak sedikit.

Ciri-ciri gagasan utama
Pada kalimat topic terdapat ide pokok atau gagasan pokok atau gagasan utama paragraph. Kalimat topic di jelaskan oleh beberapa kalimat penjelas.
Kunci untuk dapat menentukan gagasan pokok atau ide pokok dalam teks secara cepat adalah dapat dengan cepat membedakan antara kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat utama berisi gagasan pokok sedangkan kalimat penjelas berisi gagasan penjelas yang menjelaskan gagasan dalam kalimat topic. Kalimat utama dapat terletak diawal atau diakhir paragraph. Contoh kalimat yang berisi ide pokok itu misalnya kalimat-kalimat yang mengandung kata kunci seperti:
•    Yang terpenting adalah
•    Pada prinsipnya 
•    Sebagai simpulan
•    Memang semua itu menunjukan
•    Dari semua data tersebut
•    Kesimpulannya, dan Jadi 
    Selain itu cirri kalimat yang mengandung ide pokok terdapat pernyataan umum yang tidak mengandung kata acuan, itu, dan sebagainya. Kalimat-kalimat yang diawali kata seperti:
•    Artinya
•    Cara tersebut
•    Selain contoh tersebut
•    Karena hal itu
•    Akibatnya
•    Misalnya
•    Sebagai contoh
•    Sebagai ilustrasi
•    Selain itu
•    Contohnya
Merupakan semua kalimat yang bisa diduga sebagai kalimat penjelas.



SOAL
Jawablah dengan singkat dan jelas!
1.    Apakah yang dimaksud dengan ide pokok?
2.    Bagaimanakah cara menemukan ide pokok sebuah paragraf ?
3.    Apakah perbedaan paragraf deduktif dengan paragraf induktif ?
Menkominfo Tifatul Sembiring mengancam akan menutup layanan Blackberry di Indonesia bila produsennya, Research in Motion (RIM), menolak untuk memblokir konten pornografi. ”Kami sudah memanggil RIM yang sudah bekerja sama dengan enam operator di Indonesia,” kata Tifatul di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, bila ternyata konten pornografi Internet masih dapat diakses melalui Blackberry, pihaknya akan dengan tegas memberikan teguran kepada pabrikan ponsel pintar tersebut. Menteri menyatakan tidak akan segan-segan menutup layanan Blackberry di Indonesia bila RIM menolak memblokir pornografi.
4.      Ide pokok paragraf di atas adalah…..
Bacalah Paragraf berikut dengan cermat!
(1)  Ratusan batu nisan berderet di Punggungan Dughla, 4.830 meter dari permukaan laut itu memuat nama pendaki puncak gunung itu. (2) Kabut tipis menyamarkan nama-nama yang dipahat di batu itu. (3) Berada di jalur utama pendakian Gunung Everest, deretan nisan tanpa jasad itu mencekam setiap pendaki yang hendak menjajal puncak tertinggi bumi. (4) Nama-nama itu adalah mereka yang hilang atau tewas di Everest sejak gunung ini pertama kali didaki. (5) Scott Fischer salah satu nama legende yang dipahatkan di batu nisan itu tewas bersama tujuh pendaki lain dalam tragedi Mei 1996.
5.      Ide pokok paragraf tersebut adalah ....
Bacaan yang baik untuk anak berisi contoh yang baik-baik pula. Cara yang dapat dilakukan dengan menampilkan tokoh kartun, boneka, badut yang lucu, tetapi mengandung unsur pendidikan. Tokoh binatang yang cerdik pun dapat pula mewakili pesan moral. Misalnya, kancil menipu buaya atau sejenisnya. Tokoh orang bertubuh raksasa, tetapi sangat baik terhadap sesama.
6.      kalimat penjelas dalam paragraf tersebut adalah ….

7.       Bencana banjir lumpur akibat jebolnya tanggul Situ Gintung di Tangerang Selatan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Beberapa penyakit yang akan timbul sesudah bencana adalah diare, tifus, leptospirosis, dan demam berdarah. Masalah kesehatan korban dan masyarakat di sekitar lokasi bencana harus diantisipasi. Beberapa penyakit itu muncul karena llingkungan kotor dan sumber air bersih tercemar lumpur.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah....
A. masalah kesehatan korban bencana harus diperhatikan.
B. bencana banjir lumpur akibat jebolnya tanggul.
C. bencana banjir lumpur menimbulkan berbagai penyakit.
D. beberapa penyakit muncul karena lingkungan kotor.

8.      Mengembangkan pendidikan karakter itu ibarat mencari kucing hitam dalam kamar yang gelap. Memulai tahun ajaran baru, banyak sekolah mempromosikan prigram endidikan karakter. Bahkan, tahun ini pun pemerintah juga menggemakan pentingnya pendidikan karakter. Namun, semakin banyak dibicarakan, semakin tidak jelas halnya.
Gagasan utama paragraf tersebut adalah....
A. sekolah mempromosikan program pendidikan karakter
B. pengembangan pendidikan karakter
C. pentingnya pendidikan karakter
D. ketidakjelasan pendidikan karakter
  
JAWABAN
1.      Gagasan pokok / ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf.
2.      Untuk menentukan ide pokok/gagasan utama yang terdapat dalam sebuah paragraf kita harus memahami terlebih dahulu pola paragraf yang digunakan, setelah itu baru kita bisa menentukan ide pokoknya.
3.      > Paragraf Deduktif                   : Kalimat utama terletak di awal paragraf
> Paragraf Induktif                        : Kalimat utama terletak di akhir paragraf
4.      Ide pokoknya adalah  ancaman Menkominfo Tifatul Sembiring
5.      Ide pokoknya terletak pada awal paragraf, yakni tentang “deretan batu nisan di Gunung Everest”.
6.      Kalimat penjelas         :
1)      Cara yang dapat dilakukan dengan menampilkan tokoh kartun, boneka, badut yang lucu, tetapi mengandung unsur pendidikan
2)      Tokoh binatang yang cerdik pun dapat pula mewakili pesan moral
3)      Misalnya, kancil menipu buaya atau sejenisnya. Tokoh orang bertubuh raksasa, tetapi sangat baik terhadap sesama.
7.      C (bencana banjir lumpur menimbulkan berbagai penyakit)
8.      B ( pengembangan pendidikan karakter)